Apa sih yang membuat seseorang jatuh cinta? Apakah karena dia kaya, sehingga semua kebutuhan kita terpenuhi? Apakah karena dia adalah seseorang yang humoris, lucu, dan mau mendengar semua keluh kesah kita? Tetapi bagaimana kalau dia ternyata juga seorang miskin dan belum mapan? Ehmmm.... bagaimana kalau kita menyayangi seseorang dalam suatu paket yang sempurna, ya minimal hampir sempurna lah, yaitu mapan,humoris, lucu, baik hati, jujur, seiman, dsb?
Boleh saja kita berangan - angan untuk mendapatkan suatu paket berupa Mr./Mrs. Perfect seperti itu. Tetapi yang mendasari cinta kita di sini adalah “ I Love You because I Need You “. Bisa dibilang ini adalah cinta yang tidak tulus, bahkan bisa dibilang matre.
Dengan prinsip ini kita mencintainya oleh karena kita membutuhkanya, untuk memenuhi segala kebutuhan kita, untuk memberikan rasa aman dan tenang,humoris, mau mendengarkan semua kesusahan dan permasalahan kita atau karena dia cantik atau gagah. Nah suatu saat akan ada saat saat dia jadi gagal,tidak gagah lagi, tidak lucu lagi, jadi emosional,tidak seksi lagi, lalu .... apakah kita akan tetap mencintainya?
Teman-teman, jangan sampai fokus kita mencintai seseorang oleh karena kelebihan yang dia miliki, karena itu semua tidak abadi .
I LOVE YOU BECAUSE YOU LOVE ME
Seringkali seseorang mau mencintai seseorang ( atau mungkin berusaha mencintai ) oleh karena orang itu mencintai kita. Dengan harapan cinta itu akan tumbuh dengan sendirinya, seiring dengan kebersamaan yang akan mereka lalui kelak. Apakah ini benar ?
Beberapa terbukti benar, tetapi banyak yang gagal.
I LOVE YOU BECAUSE I LOVE YOU
Love doesn’t need a reason. Cinta yang sejati tidak membutuhkan alasan. Aku mencintaimu karena…. ya karena aku mencintaimu, tidak ada alasan lain. Tidak peduli apakah kamu humoris/ pendiam,rendah hati/ judes, pandai/ biasa saja, dan kaya/ miskin.
Kesimpulan apa yang dapat kita ambil dari kisah singkat ini?
Mencintai seseorang begitu saja???
Pertama kali kita mengenal dan mulai mencintai seseorang tentu saja akan adanya ketertarikan yang sulit untuk dijelaskan, tetapi pada dasarnya oleh karena adanya ketertarikan secara fisik/penampilan luar. Ini adalah sesuatu yang tidak dapat kita pungkiri.
Kemudian saat kita mulai dekat (dalam artian mulai berpacaran) kita mulai saling introspeksi diri, mulai saling mengenal kelebihan dan kekurangan kita masing masing. Pada saat ini, banyak orang mulai terikat dengan kelebihan yang dimiliki oleh pasangan kita,
seperti yang sudah disebutkan di atas. Sementara yang lain jadi saling menjauh, ketika mengetahui banyak sekali keburukan dari pasangan kita.
Apakah hal ini salah?? Tidak sepenuhnya juga, siapa pula yang mau berpacaran dengan pemalas yang tidak mau bekerja keras,atau mungkin dengan seorang yang pemarah?
Tapi ingat.... tidak ada yang abadi. Mungkin saja seorang yang pemarah dalam hati kecilnya adalah seorang yang baik hati, hanya saja dia kurang bisa mengatur emosinya. Nah,dengan pendekatan yang baik dan telaten,suatu saat pasti akan ada perubahan. Bisa jadi pula seseorang yang kelihatan pemalas,sebenarnya hanya kurang mampu mengatur waktunya dengan baik.Terus, siapa yang bersedia dan menemaninya untuk melakukan pendekatan dan menikmati perubahannya ?
Jawabannya adalah orang yang bersedia untuk mencintainya oleh karena dia mencintainya, bukan oleh karena alasan lainnya. Oleh sebab itu, janganlah kita mencintai seseorang akan segala kebaikan yang dia miliki. Cintailah seseorang karena kau mencintainya....
source